Resensi Buku Gia;The Diary of A Little Angel
A. Identitas Buku
1. Judul Buku : Gia;The
Diary of A Little Angel
2. Penulis :
Irma Irawati
3. Editor :
Deesis Sastra (Imprint Bhuana Ilmu Populer-BIP)
4. Tahun Terbit :
Pertama, Januari 2018
5. Jumlah Halaman : 140
halaman
6. ISBN :
978-602-455-309-8
B. Resensi Buku
Namanya Nazila
Apregia Reigane, panggilan akbrab di keluarganya adalah De Gia. Ia adalah anak
bungsu dari pasangan Fadlil Yani Ainusyamsi yang kerap dipanggil Apah dan juga
Chusna Arifah yang kerap dipanggil Amah. Ia terlahir dari keluarga ternama,
yaitu pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Ciamis. De Gia memiliki tiga kaka
perempuan, Kak Bella, The Nada dan The Ajeng.
Keluarga Kiai
Fadlil terbangun sebagai keluarga yang harmonis, disiplin, penyayang juga penuh
dengan tanggung jawab. Meski terlahir dari keluarga pondok pesantren, keluarga
Kiai tidak terkekang di dalam situasi pondok, mereka tetap menjadi bagian dari
perkembangan zaman. Kiai Fadlil meyakini sudah menyiapkan mental dan rohani
buah hatinya untuk tetep bisa membawa diri ketika berada di luar lingkungan
pondok.
De Gia,
seorang gadis kecil berusia 9 tahun ini divonis mengidap Acute Myeloid
Leukemia. Ia harus berobat bolak-balik antara Ciamis-Bandung, menjalani
kemotrerapi, dan berbagai pengobatan lainnya.
Lama sebelum
divonis, Gia telah menyadari ada yang aneh dari tubuhnya. Gia menyimpan
rapat-rapat beberapa keluhannya seperti mudah lelah dan demam, hal tersbut
karena tak ingin membuat resah Apah dan Mamah, ia hanya menuliskannya dalam
Diary.
Menyadari ada
penyakit di tubuhnya tak menyurutkan
keceriaan Gia. Ia selalu nampak kuat dan tegar. Ia sangat jarang menangis dan
berkeluh kesah di hadapan orang lain. Berbagai ujian Gia alami selama ikhtiar
dalam proses penyembuhan, hingga malaikat kecil ini harus kembali kepada
penciptanya setelah berjuang melawan penyakitnya selama 10 bulan.
Novel Gia
merupakan novel yang diambil dari kisah nyata. Penulis mengisahkan cerita dari
buku Diary milik Gia dengan apik, tanpa meninggalkan ciri khas anak-anak sesuai
dengan tokoh utama. Bahasa dalam novel ini terasa mengalir dan hidup. Meskipun sederhana,
penulis berhasil menyentuh hati para pembaca. Membaca novel ini seperti dideret
dan didudukan di depan layar kehidupan, bagaimana tentang kesabaran,
keikhlasan, harapan dan kekuatan. Cocok disantap bagi pembaca yang sedang
berjuang dalam hal apapun. Banyak sekali pelajaran hidup yang dapat kita ambil.
Komentar
Posting Komentar