Analisis Pelaksanaan Strategi Kultural di Lingkungan Sekitar

   



(Strategi Kultural di Bidang Pariwisata - Kampung Awi , Jln.Mariwati KM.07 Desa Kawungluwuk Kec. Sukaresmi Kab. Cianjur, Jawa Barat)



Kampung awi merupakan salah satu tempat wisata kuliner di Cianjur yang bernuansa kearifan lokal Suku Sunda. Suasana asri dekat pesawahan dengan rumah lesehan dan arena bermain terpadu menjadi daya pemikat bagi wisatawan juga aktualisasi dari ‘ngabdi’ ngamumule budaya Sunda khususnya di Cianjur. Fasilitas dan suasana di kampung awi dibuat begitu nyunda. Hampir seluruh bangunan yang ada di kampung awi terbuat dari bambu. Lesehan dan kolam pemancingan keluarga menjadi salah satu pemikat para wisatawan. Selain suasana (bentuk bangunan) yang dapat mengingatkan pada kearifan lokal Suku Sunda, menu makan yang disediakan pun ikut menarik perhatian para wisatawan. Menu yang disediakan jelas sangat berkaitan dengan makanan lokal seperti liwet. Meskipun demikian, menu yang  disuguhkan tetap dalam penampilan yang lebih modern/memikat. 

Beberapa sarana dan prasarana juga kegiatan lain yang tersedia di Kampung Awi diantaranya adalah patung cepot, praktek tandur (tanam mundur; cara menanam padi di sawah dengan lahan basah atau irigasi), live music (penampilan musik-musik sunda), praktek nutu pare (numbuk padi) dengan lisung, bermain mainan tradisional (congklang, enggrang, main karet, hawu (tungku), sanggar bahasa (alat music tradisional seperti angklung), pentas seni (silat dan tari), dan lain sebagainya.

Dari beberapa sarana dan prasarana yang telah dipaparakan di atas, terlihat bahwa strategi kultural yang dilakukan oleh pihak Kampung Awi dilaksanakan melalui pendekatan-pendekatan kearifan lokal itu sendiri, yaitu dengan cara menyediakan sarana dan prasarana juga kegiatan yang berkaitan dengan Suku Sunda. Dalam strategi kultural tersebut, pihak Kampung Awi memiliki peran yang utama. Selain sebagai penyedia/fasilitator, pihak Kampung Awi juga berperan penting untuk selalu mengembangkan dan menjaga kearifan lokal yang telah disuguhkan. Pihak selanjutnya yang ikut berperan adalah para masyarakat sekitar dan para pengunjung. Dengan mengetahui/mengingat kembali kearifan lokal yang ada, seharusnya masyarakat sekitar dan pengunjung dapat melestrikan dan mendemonstrasikannya kembali kearifan lokal itu sendiri. 

Strategi kultural yang ada tentu menghasilkan banyak manfaat. Hidupnya kembali kearifan lokal di tengah arus globalisasi menjadi suatu prestasi yang patut dibanggakan. Dengan adanya tempat wisata yang banyak dikunjungi tentu menjadikan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar menjadi lebih baik. Tidak hanya itu, para pengunjung luar daerah bahkan internasional dapat mengenal kearifan lokal Suku Sunda, hal tersebut tentu menjadi sebuah prestasi yang juga patut untuk dibanggakan. 

Edukasi dan budaya yang disuguhkan efektif untuk menyangkal berbagai dampak negatif dari perubahan sosial yang terjadi dewasa ini. Tidak bisa disangkal bahwa perubahan sosial merambat ke semua bidang dan semua kalangan. Para generasi milenial sudah jarang mengenal kearifan lokal, dengan begitu Kampung Awi jelas bisa menjadi sarana untuk menangkal dampak negatif perubahan sosial tersebut yaitu dengan cara mengenal, melestarikan dan menjaga kearifan lokal itu sendiri. 

Bentuk strategi yang dilakukan oleh Kampung Awi sangatlah santai.  Pendekatan-pendekatan yang dilakukan tetap mengikuti perkembangan yang terjadi. Meskipun tujuannya adalah mengenai kelestarian budaya, tetapi pendekatan-pendekatan yang dilakukan tetap bernuansa modern. 



Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat. 😊

Komentar